![]() |
Taken by: Mas-mas pendaki gagal tektok |
Eits, jangan tutup dulu dong... Kan baru baca judul. Katanya, don't judge the book by each cover... Lanjut dulu cuy..
Masih seputar perjalanan awal tahun. Momen pergantian tahun tentunya tidak dilewatkan oleh banyak orang, ada yang menikmatinya dengan jalan-jalan ke pantai, ada yang naik gunung, dan ada juga yang menghabiskan waktu bersama keluarga, dan yang tak ketinggalan juga ada yang menghabiskan waktunya untuk tidur menahun (periode 31 Des 2017 - 01 Jan 2018), yups yang terakhir ini -gue banget-. heheheee. Sengaja bertahun baru dirumah saja, sebab sedang bosan dengan hiruk pikuk keramaian kota. Namun, sebagai gantinya,, di minggu pertama di tahun yang baru, tepatnya pada tanggal 6-7 Januari aku dan temen-temen merencanakan pendakian ke Gunung Lawu.
Gunung Lawu termasuk dalam jajaran 7 gunung tertinggi
di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.265 MDPL, Lawu menduduki peringkat ke 6 dari
7 gunung tertinggi di Jawa. Gunung lawu terletak di perbatasan Provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Gunung
Lawu terletak di antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten
Karanganyar (Jawa Tengah), Kabupaten Ngawi (Jawa
Timur), dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur). Selidik punya selidik, Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo
Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung
Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo
Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi yang ada di gunung Lawu.
Sepengetahuan saya, dari hasil stalk di @lawumountain bahwa
terdapat tiga jalur pendakian, Cemoro Sewu ( @pgl_cemorosewu ),
Cemoro Kandang ( @anakgununglawu ), dan Candi Cetho ( @relawan.ceto ).
Dalam pendakian kali ini kami memilih jalur pendakian via Cemoro Sewu
Sidoarjo, 5 Januari 2018
Mengumbar janji berkumpul jam 4 sore di garasi bus PO. Eka-Mira, jam 4 lebih satu persatu dari kami sampai. diawali dengan datangnya diriku, kemudian disusul mas Ipung ( @ipunkbroo ), tak lama setelah itu Bintang ( @bintangarm ) dan Mala ( @mala_m25 ) tiba,
Ramdhan ( @ramdhan.maulana12 ) dan Vega ( @praditavega ) datang.
-three hours later-
Ramdhan ( @ramdhan.maulana12 ) dan Vega ( @praditavega ) datang.
Yash.. menunggu itu melelahkan...
Setelah memarkirkan motor, kami naik bus (Jam 4 + 3, sesuai janji sebelumnya), dan memilih bus Mira (AC Tarif biasa) untuk meminimalisir biaya. Kami naik dan memilih tempat duduk yang jauh dari ban mobil, karena mengingat perjalanan jauh yang akan kami tempuh. Setelah masuk kedalam bus, tak lupa kami mencatat nopol bus yang kami tumpangi, sebab ada satu teman lagi yang naik dari Jombang, Nadif ( @nadiful69 ).
Sengaja memilih pemberhentian di Terminal Tirtonadi (Solo), sebab sudah membuat janji dengan mas Amirul ( @pecandukopi._ ) yang merupakan teman dari Bintang, yang waktu itu bertemu saat pendakian di Gunung Rinjani.
Sengaja memilih pemberhentian di Terminal Tirtonadi (Solo), sebab sudah membuat janji dengan mas Amirul ( @pecandukopi._ ) yang merupakan teman dari Bintang, yang waktu itu bertemu saat pendakian di Gunung Rinjani.
Solo, 6 Januari 2018 (Pagi Hari)
Pukul 3 pagi kami sampai di Terminal Tirtonadi dan dijemput oleh mas Amirul kemudian beristirahat di rumahnya untuk sekedar tidur sejenak, yang malahan jadi tidur lama. hehee... Di rumahnya mas Amirul ini enak banget guys.. selain udaranya yang sejuk, keluarganya juga baik banget...
Setelah sarapan, awalnya kami mau langsung ke Cemoro Sewu pas pagi, tapi karena mas Amirul masih ada kegiatan di sekolah, akhirnya kami putuskan untuk sekalian nunggu mas Amirul biar ga bolak balik. Sembari menunggu, pagi itu kita sempatkan untuk main-main di Keraton Solo.
Siang hari, balik dari Keraton pas banget mas Amirul udah balik dari sekolah, sembari bersiap, keluarga baik ini tak henti-hentinya menyuguhi kami bak tamu agung,.
Akhirnya sebelum berangkat kami makan siang dulu di tempat yang sama, -di rumah mas Amirul-. dan setelah semua barang di packing akhirnya kami bersiap untuk berangkat ke Cemoro Sewu diantar oleh Ayah mas Amirul dengan mobil Pick Up yang asoy itu di jalan berkelok, ditambah hembusan angin kencang yang -seperti- memaksa kami untuk masuk angin...
-Ya Allah,, terima kasih kiriman malaikatnya...
Akhirnya sebelum berangkat kami makan siang dulu di tempat yang sama, -di rumah mas Amirul-. dan setelah semua barang di packing akhirnya kami bersiap untuk berangkat ke Cemoro Sewu diantar oleh Ayah mas Amirul dengan mobil Pick Up yang asoy itu di jalan berkelok, ditambah hembusan angin kencang yang -seperti- memaksa kami untuk masuk angin...
Magetan, 6 Januari 2018 (Sore Hari)
Basecamp - Pos 1
Dan akhirnya sampai di BC Cemoro Sewu dengan sedikit basah, karena td di jalan sempat hujan.
Basecamp - Pos 1
Dan akhirnya sampai di BC Cemoro Sewu dengan sedikit basah, karena td di jalan sempat hujan.
Sekitar pukul 5 sore waktu setempat, setelah mengurus SIMAKSI dan menceklis ulang barang yang dibawa, kami melakukan pendakian, dengan 9 personil. 7 personil yang berangkat dari Jawa Timur, ditambah dengan 2 orang lagi yaitu mas Amirul dan Mas Afif, (saudara dari Amirul). FYI, Mas Amirul dan Afif pernah ke Lawu.
Kurang lebih 30 menit, kami tiba di pos 1, berhenti sejenak untuk mengurangi rasa lelah. Sebenarnya di pos 1 ini banyak warung, sayangnya pada waktu itu warung sedang tutup, akhirnya kami hanya beristirahat sambil nyemil perbekalan, dan yang laki-laki tentunya ngerokok dulu.
Pos 1 - Pos 2
Lanjut menuju pos 2. Diatas pos 1 kami bertemu dengan rombongan lain yang mengalami cidera. Akhirnya rombongan kami terbagi menjadi dua kelompok kecil. 6 orang jalan duluan dan menunggu di pos 2, dan 3 orang (Bintang, Nadif, Amirul) membantu rombongan lain yang keseleo.
Pos 1 - Pos 2
Lanjut menuju pos 2. Diatas pos 1 kami bertemu dengan rombongan lain yang mengalami cidera. Akhirnya rombongan kami terbagi menjadi dua kelompok kecil. 6 orang jalan duluan dan menunggu di pos 2, dan 3 orang (Bintang, Nadif, Amirul) membantu rombongan lain yang keseleo.
Sembari menunggu 3 orang tersebut datang, kami menunggu di shelter pos 2, dan bertemu dengan 2 orang, rombongan dari Solo - Mas Gilang ( @herindrogilang ) dan Mas Gendut ( @alfiangigih) yang kebetulan tidak membawa tenda, dan memutuskan untuk bermalam di shelter pos 2. Dengan udara yang cukup menusuk tulang tersebut, daripada hanya diam, kami membuat susu hangat dan memasak mie instant untuk menghangatkan tubuh. enak banget guys....
Tak lama kemudian, teman-teman yang abis nolongin rombongan keseleo tiba juga di pos 2, dan kemudian kami membangun tenda di area pos 2, bukan di dalam shelter ya.... Di sela-sela agenda permasakan dan pembangunan tenda itu, tiba-tiba Mala kedinginan dan hampir Hypo. Akhirnya kami membawanya masuk ke dalam tenda, kebetulan rombongan kami ceweknya ada tiga, jadi aku dan mbak Vega menemani Mala di dalam. kemudian aku lepas seluruh pakaian yang digunakan Mala dan menggantinya dengan pakaian dan jaketku yang kering, karena posisinya paling mudah untuk di raih. Kemudian aku dan mbak Vega memakaikan double sleepingbag buat Mala. Kami temani Mala sambil menghangatkan tubuhnya, agar Mala ga sampai drop, tak lama, keadaan Mala membaik, dan dia merasa ga kedinginan lagi, bahkan makan pun masuk dan kami juga sudah bercanda.
Setelah makan, memastikan semua aman terkendali, akhirnya kami istirahat, tidur.
Gunung Lawu, 7 Januari 2018
Pos 2 - Pos 3 - Pos 4 - Pos 5
dingin-dingin di mie kuah-in. hehee
Setelah makan, memastikan semua aman terkendali, akhirnya kami istirahat, tidur.
Gunung Lawu, 7 Januari 2018
Pos 2 - Pos 3 - Pos 4 - Pos 5
Pagi hari, cuaca cerah pukul 8.15 WIB. Aku, Bintang, Ramdhan, Ipung, Vega, dan Nadif memutuskan untuk muncak. Sementara mas Amirul memutuskan untuk stay di pos 2 bersama mas Afif dan Mala, serta 2 orang dari Solo. Sebelum naik aku sudah bilang ke Mala untuk turun saja jam 10 pagi walaupun kami belum kembali, sempat takut Mala akan menolak, kalo sampai dia nolak, aku sudah memutuskan untuk ikut dia turun saja, mengingat kondisinya kemarin malam, tapi, untungnya dia nurut. dan akhirnya kami berangkat naik.
Pos demi pos kami lalui, ± pukul 12 siang cuaca hujan, dan untungnya kami tiba di pos 5, warung buka, dan gorengan masih hangat. Plus-nya di Lawu via Cemoro Sewu ini salah satunya adalah gorengan yang murah ini, di ketinggian ± 3000mdpl gorengan harganya cuma 1000 rupiah.
Menunggu hujan di warung akhirnya cuaca kembali cerah ± pukul 1 kami melanjutkan perjalanan menuju ke sendang drajat, sendang derajat ini merupakan salah satu sumber mata air yang ada di gunung Lawu, karena waktu itu persediaan air masih cukup untuk naik ke puncak, kami memutuskan untuk mengambil air saat turun. Melanjutkan perjalan ke puncak, di tengah perjalan kabut turun, akhirnya kami memutuskan ke warung mbok yem dan ke hargo dalem dulu, tiba di warung mbok yem hujan turun rintik-rintik.
Langsung masuk ke Warung Mbok Yem, ga pake lama kami semua memesan pecel di Warung tertinggi di Pulau Jawa ini... dan lagi-lagi kami di buat terkejut... harganyaaa.... kaya beli bawah... murah banget, untuk lokasi setinggi itu.
Selesai makan, kami menyempatkan ke Hargo Dalem, karena memang posisinya dekat dengan Warung Mbok Yem
Kembali dari Hargo Dalem, ± pukul 14.30 akhirnya cuaca cerah dan kami naik ke puncak. Setelah berfoto ±15 menit akhirnya kami turun dari puncak, yups,,, se-siang itu,, Lawu bener-bener gak dingin, tapi DINGIN BANGET... beberapa dari kami trecking dari pos 2 sudah memakai jaket.
Turun dari puncak dan hujan pas mau nyampe di sendang Drajat. Beberapa dari kami mengambil air di sendang Drajat dan berlindung di warung-warung terdekat, sayangnya, warung disitu sedang tutup. Karena angin dan petir disertai hujan lebat akhirnya kami stay dulu disitu, ± pukul 16.00 petir terdengar sudah menjauh dan kami kembali ke pos 5. Hampir sampai di pos 5, ketika melewati punggungan angin dan petir datang kembali dan kami memutuskan untuk stay di pos 5 beserta 2 orang, rombongan dari jember dan 4 orang, rombongan tektok.
Dingin banget, aseli,, kami sampai bergantian ke perapian ibu warung saking butuh-nya kehangatan. hehee..
![]() |
Menuju sendang Drajat |
Alhamdulillah prediksi tepat. hehee...
![]() |
Jepit siapa ini ya?? Pict. by Ramdhan |
![]() |
Pecel Mbok Yem in my hand |
![]() |
Hargo Dalem |
![]() |
Bersama rombongan dari Jember (2 Orang) |
![]() |
Take by Ramdhan, siapa lagii.. |
![]() |
Dia siapa yaa?? ehehee... |
![]() |
Bintang di Puncak Hargo Dumilah, Pict. by Ramdhan |
![]() |
Salah ambil angle nih pasti,, jadi gendut tampaknya.. Pict by Ramdhan |
Dingin banget, aseli,, kami sampai bergantian ke perapian ibu warung saking butuh-nya kehangatan. hehee..
Masih tetap dengan gorengan hangat 1.000 rupiahnya, kami menunggu hingga ±20.00 WIB hujan lebat masih mengguyur. Dalam hati sebenernya pengen turun, kami berunding satu sama lain memiliki kesamaan, yups, kami menghawatirkan Mala, takutnya dia ga mau turun dan tetap stay di pos 2, tapi apalah daya, cuaca tidak mendukung, pemilik warungpun memutuskan untuk menunda kepulangan hingga esok hari. Menyalakan HP pun tidak ada sinyal, dan cuaca masih angin dan petir.
Akhirnya kami semua tidur di warung pos 5 dengan beralaskan tikar dan berselimut tikar. Pun sudah begitu, dinginnya Lawu memang gak bisa di dustakan... Masih dingin dan akhirnya kami semua uyel-uyelan
Gunung Lawu, 8 Januari 2018
Akhirnya kami semua tidur di warung pos 5 dengan beralaskan tikar dan berselimut tikar. Pun sudah begitu, dinginnya Lawu memang gak bisa di dustakan... Masih dingin dan akhirnya kami semua uyel-uyelan
(Apa ya guys, uyel-uyelan? hehehee).
Gunung Lawu, 8 Januari 2018
Jam 3 dini hari hujan masih mengguyur akhirnya kami beserta rombongan lain memutuskan untuk turun pagi hari. Bersama dengan pemilik warung. Pagi hari, cerah banget, Semeru, Arjuno-Welirang, Penanggungan, bahkan Argopuro terlihat seperti awe-awe dari kejauhan.
Sebenernya masih ingin berlama-lama, namun kami juga memikirkan temen-temen yang di bawah, akhirnya jam 7.15 kami turun ke pos 2 dan tiba di pos 2 pukul 7.45 WIB. Tiba di pos 2 kami mendapati barang-barang yang masih di pos 2 tanpa sisa rombongan kami yang menunggu (yang tidak ikut muncak). Menurut informasi pendaki lain, mereka kemarin sudah tunun, cukup lega sebenarnya, karena teman-teman tidak menunggu kami di pos 2. Setelah itu kami packing, dan aku sama mb Vega menghangatkan sop untuk mengganjal perut dulu sebelum turun.
![]() |
Bintang in action |
![]() |
Vega. Modelnya cantik, backgroundnya juga... |
Tak lama setelah itu mas amirul tiba di pos 2, menurut mas amirul, ketika naik hendak mengusul kami, mas amirul menemui rombongan pendaki dan ada yang berkata bahwa diatas ada salah satu anggota rombongan kami yang hipo, makanya kami telat turun. Dan kabar itu tidak benar. Akhirnya ±pukul 09.00 kami turun ke basecamp dan meluruskan cerita yang sebenarnya.
Berapa duit kemarin?
Bus Mira Surabaya-Solo (PP) : 46.000 x 2 = 92.000
Simaksi : 15.000
Pick Up : Supported by mas Amirul (Subhanallah)
Logistik : Supported by Mala (Subhanallah), Gas butana iuran
Gorengan : 1.000/pcs
Teh Panas / Kopi item : 5.000/cup
Pecel Mbok Yem : 12.500 (kalo ga salah sudah sama teh panasnya)
Note
Berapa duit kemarin?
Bus Mira Surabaya-Solo (PP) : 46.000 x 2 = 92.000
Simaksi : 15.000
Pick Up : Supported by mas Amirul (Subhanallah)
Logistik : Supported by Mala (Subhanallah), Gas butana iuran
Gorengan : 1.000/pcs
Teh Panas / Kopi item : 5.000/cup
Pecel Mbok Yem : 12.500 (kalo ga salah sudah sama teh panasnya)
Note
- Tebelin jaket guys, lawu gak dingin, tapi dingin banget.
- Kalo naik bus dan rencana langsung ke BC, bisa DM akun official Lawu via Cemoro Sewu, nanti di bantu carterannya.
- Siapin dengkul, trecknya tangga batu terus
Well guys... Lawu ga dingin, tapi dingin banget memang. Yang mau ke Lawu prepare bener-bener gear penghangat kalian. Buat rombongan akuuuh... Yass,, Lawu dingin, tapi kalian hangat,, jadi kapan uyel-uyelan lagi? hehehee..
That's our Story. Tidak ada gading yang tak retak, mohon koreksinya guys..
With love,
Wahyuphe
4 comments
Wah.. Seru juga nihh Journal perjalanannya. Bermanfaat juga, Karena ada estimasi soal biaya dan juga Info buat yang mau mendaki ke Lawu. Btw, Terimakasih lohh @wahyuphe Sudah di Firalkan juga Nama saya��. Boleh juga nihh yang laen Kalo mau naek ke Gn. Lawu untuk Tujuan muncak, atau sekedar Fun Camp Bisa DM ke saya @pecandukopi._ insya allah bisa di bantu, Buat tempat istirahat yg dari jauh atau soal Transport dan juga Guide buat Trecking. Terimakasih buat artikel dan informasi yg bermafaatnya ya Kak @wahyuphe. Kapan maen ke G. Lawu lagi nihh.. hehehe
ReplyDeleteJangan kapok ya naik gunung bareng aku mas, hehehee
DeleteWaktu pagi malamnya belum keliatan jelas nih, revisi ya minggu depan bapak tunggu di taman.. taman hidup
ReplyDeleteSiap, perbaiki lagi ;) ;(
DeleteMakasih ya bapak teman hidup.
hehee